17 Desember 2009

Manajemen Proyek Software Engineering

Rangkuman Software Engineering
Sumber : Roger Pressman-Buku I-Bagian II


Konsep Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan payung dari keseluruhan kegiatan proyek. Fokus manajemen proyek yang efektif adalah terhadap People, Problem dan Proses (3P). Dari ketiga factor tersebut yang utama adalah factor People.
Dalam manajemen proyek, seorang manager proyek harus memiliki kemampuan :
• Dapat memberikan motivasi
• Mengelola organisasi
• Mendorong orang lain untuk mengemukakan gagasan dan inovasi
Terdapat 3 organisasi tim yang diusulkan Mantei (Man81), dalam manajemen proyek, yaitu :
• Demokratis terdesentralisasi (DD)
• Terkontrol terdesentralisasi (CD)
• Terkontrol tersentralisasi (CC)
Organisasi DD baik untuk masalah-masalah yang sulit, sedangkan organisasi CD dan CC baik untuk masalah yang sederhana. Biasanya proyek PL memiliki kesulitan dalam hal koordinasi dan komunikasi


Pengukuran perangkat lunak
Pengukuran perangkat lunak digunakan untuk membantu memperkirakan kualitas produk kerja teknis serta membantu mengambil keputusan taktis pada saat proyek sudah berjalan. Indikator proyek memungkinkan manajemen proyek untuk :
1. Memperkirakan status proyek yang sedang berjalan
2. Menelusuri resiko-resiko potensial
3. Menemukan area masalah sebelum masalah menjadi makin luas
4. Menyesuaikan aliran kerja
5. Mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengontrol kualitas hasil kerja
Metrik proses perangkat luak digunakan untuk tujuan strategis
Pengukuran proyek perangkat lunak bersifat taktis.
Tujuan metric proyek :
• Untuk meminimalkan jadwal pengembangan dengan melakukan penyesuaian untuk menghindari penundaan dan mengurangi masalah dan resiko potensial.
• Untuk memperkirakan kualitas produk pada basis yang berlaku dan jika dibutuhkan memodifikasi pendekatan teknis untuk meningkatkan kualitas
Model lain dari metric proyek (Het93) bahwa tiap proyek seharusnya mengukur :
• Input (SDM dan lingkungan)
• Output (kemampuan penyampaian)
• Hasil (efektifitas kemampuan penyampaian)

Metode pengukuran perangkat lunak :
1. Metric size oriented
2. Metric function oriented
3. Metric function oriented yang diperluas

Perencanaan Proyek Perangkat Lunak
• Planning merupakan awal dari sebuah proses manajemen proyek, yang didalamnya terdapat estimasi-estimasi.
• Estimasi yang dilakukan diantaranya terhadap sumber daya , biaya dan jadwal. Estimasi membawa resiko yang inheren yang membawa ke ketidakpastian. Sehingga dalam planning harus memperhatikan : Lama proyek, berapa usaha yang diperlukan, berapa banyak orang yang terlibat, prediksi hardware software dan resiko yang harus dihadapi.
• Kompleksitas proyek sangat berpengaruh terhadap ketidakpastian yang inheren.
• Ukuran proyek merupakan factor penting yang mempengaruhi akurasi estimasi tingkat ketidakpastian structural.
• Tujuan perencanaan : menyediakan sebuah rencana kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai sumberdaya, biaya & jadwal. Ruanglingkup perangkat lunak menggambarkan fungsi, kinerjam batasan, interface dan reliabilitas.
• Dalam pelaksanaan proyek, harus dilakukan estimasi yang benar-benar mendekati real. Estimasi yang cukup baik adalah estimasi dengan melihat pelaksanaan proyek sebelumnya. Namun ini pun tidak menjamin estimasi menjadi baik. Karena itu estimasi dapat dilaukan dengan penggabungan antara model dekomposisi, empiris dan historis.

Manajemen Resiko
• Resiko merupakan sesuatu yang pasti ada dalam segala hal termasi dalam proyek perangkat lunak.
• Dalam pelaksanaan proyek, pada tahap awal perlu dilakukan terlebih dahulu analisis resiko. Dengan dilakukannya analisis sebelumnya, ketika resiko itu benar-benar terjadi maka manajemen diharapkan dapat memanaj resiko tersebut agar resiko tersebut menjadi keuntungan, minimal resiko tersebut tidak mengganggu aktifitas ataupun kualitas proyek.
Terdapat 2 karakteristik resiko :
• Ketidakpastian
• Rugi
Kategori resiko :
• Resiko proyek, mengancam rencana proyek
• Resiko teknis, mengancam kualitas dan ketepatan waktu
• Resiko bisnis, mengancam viabilitas PL yang akan dibangun.
Kategori resiko lainnya oleh Charette(Char89) :
• Resiko yang sudah diketahui
• Resiko yang dapat diramalkan
• Resiko yang tidak diharapkan
Jenis-jenis resiko :
1. Resiko ukuran produk
2. Resiko yang mempengaruhi bisnis
3. Resiko yang dihubungkan dengan pelanggan
4. Resiko proses
5. Resiko teknologi
6. Resiko lingkungan pengembangan
7. Resiko yang berhubungan dengan resiko staf dan pengalaman

Penjadwalan Proyek
Dari uraian sebelumnya, penjadwalan merupakan puncak dari aktivitas perencanaan. Penjadwalan merupakan pemetaan dan guide bagi manajer proyek dan akan lebih bernilai jika digabungkan dengan estimasi dan analisis resiko.
Penjadwalan dimulai dengan dekomposisi proyek. Karakteristik proyek digunakan untuk adaptasi sekumpulan tugas yang tepat untuk kerja yang dilakukan. Schedule kerja menunjukan urutan pekerjaan, ketergantungan tiap pekerjaan dan kegiatan lain, sumber daya, waktu, estimasi biaya. Dan dapat pula menetukan jalur kritis proyek, time line.

Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
Dalam pembangunan dan pengembangan perangkat lunak, jaminan kualitas harus dilakukan, karena merupakan aktifitas pelindung pada setiap bagian proses perangkat lunak. Kualitas perangkat lunak kompleks, kualitas perangkat lunak mencakup banyak factor produk dan proses yang berbeda.
Salah satu aktifitas SQA adalah kajian perangkat lunak. Jaminan kualitas perangkat lunak harus dilakukan secara tepat. Data proses nya dikumpulkan dan evaluasi serta disebarkan. Dan untuk memperluas pengukuran digunakan model reliabilitas. Dan SQA statistic dapat membantu meningkatkan kualitas produk. Jaminan kualitas perangkat lunak adalah pemetaan aturan managerial serta disiplin desain jaminan kualitas perangkat lunak dalam ruang tknologi dan manajerial aplicabel. Denagan penerapan pemetaan ini maka akan dihasilkan RPL yang baik.

Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak
Merupakan aktifitas pelindung yang diterapkan pada keseelururhan proses perangkat lunak. Aktifitas nya dapat dikembangkan untuk :
1. Mengidentifikasi perubahan
2. Mengontrol perubahan
3. Memastikan bahwa peruahan telah diimplementasi secara tepat
4. Melaporkan perubahankepada pihak-pihak yang tertarik.
Manajemen konfigurasi PL ini merupakan serangkaian penelusuran dan aktifitas control yang dimulai pada saat suatu proyek perangkat lunak dimulai dan berhenti hanya bila perangkat lunak tidak dioperasikan. Manajemen konfigurasi PL merupakan elemen penting dari jaminan kualitas perangkat lunak.

6 komentar: